Selasa, 28 Februari 2012

Buruh Tangerang Menuntut Revisi UMK 2012

ndonesiaBicara.com-Curug, (30/12/11). Ribuan buruh dari Aliansi Serikat Buruh Tangerang Raya yang terdiri dari Federasi Serikat Buruh Karya Utama (FSBKU), SPSI, SBSI dan Gasperindo memblokir jalan tol Bitung saat menuju kantor gubernur Banten. Walaupun sempat dihadang aparat kepolisian hingga terjadi aksi pukul-pukulan masa yang datang, dengan menggunakan mobil dan motor, tetap nekad masuk melalui jalan Tol Tangerang-Merak.

Akibat aksi buruh yang bertujuan untuk menuntut kenaikan Upah Minimum Kota atau kabupaten (UMK) tersebut membuat kedua arah Jalan Tol Tangerang-Merak lumpuh hampir 3 jam. Akibatnya kemacetan tidak bisa dihindari bahkan hingga hingga 5 kilometer.

“Kami menuntut Gubernur Banten untuk merevisi UMK 2012, dari Rp 1,381 juta perbulan menjadi Rp 1,529 juta perbulan,” ujar Koswara Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Tangerang kepada Wartawan, kemarin (29/12).

Ribuan buruh dari sejumlah aliansi kembali memblokir ruas Jalan Raya Serang, persisnya disekitar pintu masuk Tol Bitung, Kecamatan Curug.

Dikatakan Ko9swara, berdasarkan hasil pertemuan buruh dengan tiga pemerintah Kota/Kabupaten Tangerang, telah disepakati untuk dilakukan revisi UMK dari Rp 1,381 juta menjadi Rp 1,529 juta per bulan. “UMR yang ditetapkan Gubernur Banten melalui penetapan SK, untuk Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan sebesar Rp 1,381 juta/bulan, serta Kabupaten Tangerang Rp 1,379 juta/bulan, tidak sesuai dengan kebutuhan buruh saat ini,” ujarnya.

Koswara menjelaskan bahwa UMK 2011 antara Jakarta dengan Tangerang itu sama, yakni 1,29 juta/bulan. Namun untuk tahun ini walau Kota Tangerang mengalami kenaikan UMK hanya saja tingkat kenaikannya lebih sedikit dari UMK Jakarta. UMK Jakrata Naik Rp 239 ribu sedangkan Tangerang hanya 91 ribu perbedaannya sangat jauh,” ujarnya.

Selain itu, tambah Koswara, kenaikan jumlah UMK tersebut tentunya sangat tidak seimbang dengan peningkatakan kebutuhan hidup layak di tangerang saat ini. Pihaknya akan meminta kepada Gubernur Banten untuk menetapkan upah buruh Kabupaten Tangerang sebesar Rp. 1.528.000. sesuai dengan UMK Jakarta, “Apabila Ibu Gubernur tidak menetapkan UMK untuk kabupaten sesuai dengan harapan buruh, kami akan melakukan aksi demo kembali dengan mengerahkan 20.000 buruh se-Tangerang raya. Rencananya kami akan menginap di depan kantor Gubernur banten malam ini sampai Gubernur Banten mengabulkan tuntutan para pendemo,” ungkapnya.

Sementara itu Samsul Bahri dari Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Gaspermindo) Kabupaten Tangerang mengatakan bahwa antara Jakarta dan Tangerang tingkat kebutuhannya sama saja mengingat wilayahnya sangat berdekatan. “Kebutuhan di Jakarta dan tangerang sama saja, kalaupun ada perbedaan hanya sedikit saja,” ujarnya.

Samsul mengatakan bahwa buruh akan terus melakukan aksinya hingga Gubnernur merevisi keputusannya. “Yang demo saat ini hanya perwakilan saja, jika tidak direvisi UMK oleh Gubernur kami akan melakukan aksi dengan jumlah masa yang lebih besar,” ujarnya.

Aksi ribuan buruh ini melumpuhkan lalu lintas di ruas tol Tangerang-Merak hingga sepanjang 5 kilometer. Aksi ribuan buruh ini mendapat hadangan aparat kepilisian karena berusaha melintasi ruas tol Tangerang- Merak menuju pendopo Gubernur Banten. Setelah sempat bersitegang selama 2 jam dengan aparat gabungan di pintu tol Bitung KM 10+100, para buruh akhirnya diperbolehkan melalui ruas tol dengan berkonvoi menggunakan sepeda motor.

Selain menggunakan sepeda motor, ribuan buruh membawa puluhan spanduk dan umbul-umbul bertuliskan revisi UMK untuk kesejahteraan buruh di jalan tol ini dikawal ketat pihak Ditlantas Polda Banten mulai dari tol Bitung hingga keluar tol Serang Timur, menuju pendopo Gubernur Banten di Serang.

Langkah polisi mengizinkan konvoi motor masuk jalan tol ini terpaksa dilakukan untuk mengurai kemacetan yang terjadi hampir dua jam di jalan tol. “Jika saja para buruh ini mengerti maka tidak akan seperti ini dan sangat mengganggu kelancaran tentunya merugikan kepentingan umum, seharusnya pihak Kepolisian dari awal dapat mengantisipasi jalannya demo yang dilakukan para buruh, sampai kita menunggu berjam-jam,” keluh rudi pengendara yang melintas. (Aditya)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More