TANGERANG, KOMPAS.com - Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit (FSPTSK) PT Hand Sumtex menduduki Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) di Cikokol, Kota Tangerang, Kamis (1/3/2012).
Mereka mendesak pemerintah segera memanggil perusahaan untuk memecat buruh tergabung dalam Federasi Serikat Buruh Indonesia (FSBI) yang melakukan aksi mogok kerja sejak 23 - 29 Februari.
"Mereka (FSBI) mogok kerja karena menuntut perusahaan agar meningkatkan kesejahteraan. Gara-gara demo itu, banyak buyer yang kabur sehingga pemilik perusahaan mau menutup pabrik ini," kata Ketua FSPTSK PT Hans Sumtex Isnowasito dalam pertemuan dengan perwakilan FSBI dan Disnaker.
Hingga pukul 14.00, belum ada kesepakatan dalam pertemuan itu karena pihak perwakilan perusahaan belum tiba. Pertemuan yang dimulai pukul 10.30 sempat diskors pada pukul 12.00 untuk istirahat sembari menunggu kedatangan perwakilan perusahaan.
Isnowasito mengatakan, sejak empat bulan lalu, di pabrik tekstil itu terbentuk serikat pekerja lainnya bernama FSBI. Sebelum FSBI terbentuk, buruh tergabung dalam FSPTSK.
Isnowasito menjelaskan, selama ini mereka tidak mau perusahaan tutup. "Perusahaan sudah baik kepada kami. UMK 2012 sudah dijalankan yaitu Rp 1,529 juta per bulan. Kalau uang makan memang belum dinaikkan, masih tetap Rp 2.000 per hari," jelas Isnowasito.
Kabid Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang Suprapto mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi buruh dan manajemen perusahaan agar tidak terjadi pemecatan karyawan.
Share
