JAKARTA, suaramerdeka.com - Ketua Umum DPP Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Gaspermindo) Moh Jumhur Hidayat tidak bersedia lagi memimpin organisasi kaum buruh itu untuk ketiga kalinya.
"Saya sudah dua kali (memimpin), sebaiknya dipimpin generasi yang baru, saya tidak akan mengajukan, saya juga tidak bersedia dicalonkan tetapi saya tetap bersama Gaspermindo," katanya pada pembukaan Kongres III Gaspermindo di Bandung, Sabtu (3/3).
Jumhur yang juga Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) berharap Gaspermindo jangan sampai pecah dan jangan ada intrik atau politik uang dalam kongres yang akan berlangsung hingga Minggu (4/3).
Gaspermindo adalah sebuah serikat pekerja yang lahir setelah keruntuhan Orde Baru pada 1998 dengan misi dan visi meningkatkan kesejahteraan anggotanya serta memperjuangkan hak-hak buruh, baik secara ekonomi maupun politik.
Pada kongres bertema "Buruh Bersatu, Tolak Penyalahgunaan Outsourcing" itu Jumhur mendesak pemerintah segera membenahi persoalan tenaga kontrak (outsourcing).
"Outsourcing itu bertentangan dengan asas dari siapapun, baik dari perspektif pekerja atau pengusaha," katanya.
Dia juga mendesak adanya gerakan efisiensi kegiatan ekonomi nasional untuk peningkatan kesejahteraan sekitar 40 juta buruh.
